Suzunime

Sumber-Segala-Sesuatu
Seputar Anime Blog Teknologi dan Edukasi! ( ^o^) /

Happy Hallowen's Day! Tahun 2016!

Happy Hallowen! selamat Hari Hallowen! Trick or Treat!
Jangan taunya cuman ngerayain tapi gak tau arti dari Hallowen itu sendiri, Dari pada ngomong gak jelas berikut Penjelasan seputar Hallowen itu sendiri.

Jack-o'-lantern, Labu sebagai simbol Halloween

Nama lain   : Hallowe'en, Allhallowe'en, Malam Para Kudus (All Hallows' Eve atau All Saints' Eve)
Dirayakan oleh : Umat Kekristenan Barat dan banyak non-Kristen di seluruh dunia.
Makna : Hari pertama Masa Para Kudus.
Perayaan : Trick or Treating, Pesta Kostum, Membuat jack-o'-lantern (Boneka Wajah dariLabu yang menjadi simbol Halloween), Api Unggun dan Kembang Api, Perenungan, Mengambil Apel di dalam Air dengan mulut, mengunjungi Atraksi berhantu
Tanggal : 31 Oktober

Apa itu Hallowen?
Halloween atau Hallowe'en (kependekan dari All Hallows’ Evening (Malam Para Kudus), yang juga disebut Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve. Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows' Day) di Kekristenan Barat. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide),[9] suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman. 

Asal Mula
Terdapat keyakinan luas bahwa banyak tradisi Halloween bermula dari festival-festival panen Kelt kuno yang mungkin memiliki akar-akar pagan, khususnya festival Samhain etnis Gael, dan festival tersebut dikristenkan sebagai Halloween. Namun, beberapa akademisi mendukung pandangan bahwa Halloween bermula secara independen sebagai suatu perayaan Kristen semata-mata.

Simbol Halloween
Jack o Lantern
Simbol Halloween yang diketahui secara universal adalah buah labu yang diukir membentuk wajah menyeramkan, yang biasanya disebut dengan Jack-o’-lantern, dan di dalam Jack-o’-lantern biasanya diletakkan lilin yang menyala atau lampu agar terlihat lebih seram jika di tempat gelap. Di Amerika Serikat itu sendiri, Jack-o’-lantern biasanya diletakkan di depan pintu masuk rumah jika hari sudah mulai gelap.

Kegiatan saat Halloween meliputi Trick or treat (atau hal terkait dengan penyamaran dengan kostum seram), menghadiri pesta kostum Halloween, mendekorasi, mengukir waluh menjadi Jack-o'-lantern, menyalakan api unggun besar, penenungan dan apple bobbing, bermain lelucon praktis, mengunjungi atraksi berhantu, menceritakan dongeng menakutkan, dan menonton film horor. Di banyak belahan dunia, perayaan keagamaan Kristen saat Malam Para Kudus, misalnya menghadiri ibadah gereja dan menyalakan lilin pada makam, masih tetap populer, meskipun di tempat lain berlangsung perayaan yang lebih sekuler dan komersial. Beberapa umat Kristen secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa.

Etimologi
Penggunaan kata Halloween atau Hallowe'en berawal pada sekitar tahun 1785 dan berasal dari Kekristenan. Kata "Hallowe'en" berarti "malam yang dikuduskan" atau "malam suci", dan berasal dari suatu istilah Skotlandia untuk All Hallows' Eve (Malam Para Kudus, yaitu malam sebelum Hari Raya Semua Orang Kudus). Dalam bahasa Skot, kata "eve" adalah even, dan dipendekkan menjadi e'en atau een. Seiring berjalannya waktu, (All) Hallow(s) E(v)en berevolusi menjadi Hallowe'en. Frasa "All Hallows" ditemukan dalam bahasa Inggris Kuno, namun frasa "All Hallows' Eve" tidak terlihat hingga tahun 1556.

 “Trick or Treat..!"
Ucapan tersebut adalah semacam ancaman, yang memiliki arti “Beri kami (permen) atau kami jahili..!”. Namun, di jaman sekarang ini anak-anak tidak lagi jahil rumah yang tidak memberikan apa-apa padanya. Tetapi ada juga sebagian anak-anak yang menjahili rumah orang-orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon yang berada di depan rumah mereka dengan tisu toilet, atau menulisi jendela dengan sabun.

Trick-or-treating adalah suatu kegiatan yang biasa dilakukan anak-anak saat Halloween. Anak-anak pergi berkeliling dari rumah ke rumah dengan mengenakan kostum; mereka meminta diberikan sesuatu seperti permen, atau kadang-kadang uang, sambil mengajukan pertanyaan, "Trick or treat?" Kata "trick" mengacu pada "threat" (ancaman) yang berarti bahwa mereka akan melakukan kenakalan pada pemilik rumah atau propertinya jika tidak diberikan apa-apa. Praktik tersebut dikatakan berakar dari praktik bermain sandiwara bisu (mumming) di abad pertengahan, yang mana berkaitan erat dengan kebiasaan berbagi kue jiwa (souling). John Pymm menuliskan bahwa "banyak hari-hari raya yang berkaitan dengan pertunjukan drama mumming yang dirayakan oleh Gereja Kristen. Hari-hari raya ini misalnya Malam Para Kudus (All Hallows' Eve), Natal, Malam Keduabelas, dan Selasa Pengakuan (Shrove Tuesday, Mardi Gras). Bermain sandiwara bisu dipraktikkan di Jerman, Skandinavia, dan belahan Eropa lainnya; orang-orang mengenakan kostum dan topeng serta "berpawai di jalan-jalan dan masuk ke rumah-rumah untuk menari atau bermain dadu dalam keheningan.

Di Inggris, sejak masa abad pertengahan, sampai tahun 1930-an, masyarakat mempraktikkan kebiasaan Kristen meminta-minta kue jiwa saat Halloween, dimana sekelompok anak-anak dan kaum miskin, baik umat Protestan maupun Katolik, pergi dari paroki ke paroki untuk meminta kue-kue jiwa pada kaum kaya, dengan imbalan doa bagi jiwa-jiwa para pemberi dan teman mereka. Di Skotlandia dan Irlandia, menyamar (guising) – yaitu anak-anak menyamarkan diri dengan mengenakan kostum sambil berkeliling dari rumah ke rumah demi mendapatkan makanan atau uang logam – merupakan suatu kebiasaan Halloween tradisional, dan tercatat di Skotlandia saat Halloween tahun 1895 di mana mereka yang bertopeng dalam penyamaran membawa lentera yang terbuat dari turnip yang dilubangi, mengunjungi rumah-rumah untuk mendapatkan kue, buah, dan uang. Praktik menyamar saat Halloween di Amerika Utara pertama kali tercatat tahun 1911, di mana sebuah surat kabar di Kingston, Ontario melaporkan anak-anak yang melakukan guising di lingkungan sekitarnya. 
Souling
Souling merupakan suatu praktik Kristen yang dilakukan di banyak kota di Inggris saat Halloween dan Natal.

Penulis dan sejarawan Amerika Ruth Edna Kelley dari Massachusetts menuliskan buku pertama yang berisi sejarah panjang Halloween di Amerika Serikat, The Book of Hallowe'en (1919), dan bercerita tentang souling dalam bab "Hallowe'en di Amerika. Dalam bukunya, Kelley menyinggung kebiasaan-kebiasaan yang datang dari seberang Atlantik: "Orang-orang Amerika telah memeliharanya, dan menjadikan ini suatu acara sebagaimana harusnya dalam hari-hari terbaiknya di seberang lautan. Semua kebiasaan Halloween di Amerika Serikat dipinjam langsung atau diadaptasi negara-negara lain.

Kostum
Pesta kostum pada tahun 1890
Kostum-kostum Halloween secara tradisi menirukan tokoh-tokoh supranatural seperti vampir, monster, hantu, kerangka, penyihir, dan setan. Seiring berjalannya waktu, di Amerika Serikat pemilihan kostum diperluas hingga mencakup karakter-karakter populer dari arketipeumum, selebriti, dan fiksi seperti ninja dan putri raja.

Berdandan dengan kostum dan melakukan penyamaran merupakan hal yang lazim di Irlandia dan Skotlandia pada akhir abad ke-19. Mengenakan kostum menjadi populer dalam pesta-pesta Halloween di Amerika Serikat pada awal abad ke-20, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak. Kostum Halloween pertama yang diproduksi secara massal terlihat di toko-toko pada tahun 1930-an ketika trick-or-treating telah menjadi populer di Amerika Serikat.

Eddie J. Smith, dalam bukunya Halloween, Hallowed is Thy Name menawarkan suatu perspektif religius dalam hal mengenakan kostum saat Malam Para Kudus. Ia berpendapat bahwa dengan berdandan sebagai makhluk-makhluk "yang pada satu waktu menyebabkan kita takut dan gemetar", orang dapat menertawakan Setan "yang kerajaannya telah dirampas oleh Juruselamat kita." Gambar-gambar kerangka dan orang mati merupakan dekorasi tradisional yang digunakan sebagai memento mori (pengingat bahwa setiap orang akan meninggal dunia).

Keterkaitan Hallowen dengan UNICEF 
"Trick-or-Treat for UNICEF" merupakan program penggalangan dana untuk mendukung UNICEF, suatu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyediakan bantuan kemanusiaan untuk anak-anak di negara berkembang. Bermula sebagai acara setempat di suatu lingkungan Philadelphia Timur Laut pada tahun 1950 dan diperluas ke tingkat nasional pada tahun 1952, program tersebut meliputi pembagian kotak-kotak kecil oleh semua sekolah (atau di zaman modern, sponsor perusahaan seperti Hallmark, di toko-toko berlisensi mereka) kepada para trick-or-treater agar mereka dapat memperoleh sedikit sumbangan dari setiap rumah yang mereka kunjungi. Diperkirakan bahwa anak-anak berhasil mengumpulkan lebih dari $ 118 juta untuk UNICEF sejak awal peluncuran program tersebut. Di Kanada, pada tahun 2006, UNICEF memutuskan untuk menghentikan kotak-kotak pengumpulan tersebut, sambil menyebut kekhawatiran mengenai administrasi dan keamanan; setelah berkonsultasi dengan sekolah-sekolah, mereka mendesain ulang program tersebut. 

Makanan
Saat Malam Para Kudus, banyak denominasi Kristen Barat yang menganjurkan umatnya untuk berpantang daging, sehingga menyebabkan timbulnya berbagai variasi makanan vegetarian terkait dengan hari raya ini.

Karena perayaan Halloween di Belahan Utara berlangsung saat puncak panen tahunan apel, permen apel (di luar Amerika Utara dikenal dengan sebutan toffee apples) atau apel karamel merupakan suguhan umum saat Halloween yang dibuat dengan melumuri keseluruhan buah apel dengan sirup gula yang pekat, terkadang dilanjutkan dengan melumurinya dengan kacang.

Konon, permen apel biasa diberikan kepada anak-anak yang melakukan trick-or-treating, tetapi praktik ini dengan cepat memudar di tengah rumor yang beredar secara luas bahwa beberapa orang menanamkan benda seperti jarum atau silet di dalam buah-buah apel di Amerika Serikat. 

Perspektif Hallowen dalam beberapa pandangan
-Islam
Syekh Idris Palmer, penulis A Brief Illustrated Guide to Understanding Islam, berpendapat bahwa umat Muslim tidak seharusnya berpartisipasi dalam Halloween, dengan menyatakan bahwa "partisipasi dalam Halloween adalah lebih buruk daripada partisipasi dalam Natal, Paskah, ... lebih berdosa daripada mengucapkan selamat kepada umat Kristen atas sembah sujud mereka kepada salib".
Javed Memon, seorang penulis muslim, menyatakan ketidaksetujuannya dengan mengatakan bahwa anak perempuannya "yang berpakaian seperti sebuah bilik telepon Inggris tidak akan membinasakan imannya sebagai seorang Muslim".
Yang pasti Halloween dalam islam itu dilarang alias HARAM jadi yang merasa umat muslim saya peringatin yak bentar malam gak usah ngerayain Halloween cukup di kamar aje ya :v

-Hindu
Kebanyakan umat Hindu tidak merayakan Hallowe'en, sebagai gantinya mereka mengenang orang yang telah meninggal dalam festival Pitru Paksha, di mana saat itu umat Hindu memberi penghormatan dan melakukan upacara "untuk menjaga jiwa-jiwa leluhur mereka dalam peristirahatan. Umat Hindu, seperti Soumya Dasgupta, menentang perayaan Hallowen dengan alasan bahwa hari libur Barat seperti Halloween telah "mulai mempengaruhi festival-festival adat kami.

-Yudaisme
Menurut Alfred J. Kolatch dalam Second Jewish Book of Why, dalam Yudaisme, Halloween tidak diizinkan dalam Halakha Yahudi karena bertentangan dengan Imamat 18:3 yang melarang orang Yahudi untuk mengambil bagian dalam kebiasaan non-Yahudi. Banyak orang Yahudi yang merayakan Yizkor, yang mana dapat disetarakan dengan perayaan Masa Para Kudus dalam Kekristenan karena doa-doa didaraskan bagi "para martir dan keluarganya sendiri". Namun demikian banyak orang Yahudi Amerika merayakan Halloween tanpa mengaitkan perayaan tersebut dengan asal mulanya yang dari Kekristenan.

-Paganisme modern
Kaum neopagan tidak merayakan Halloween, tetapi mereka merayakan Samhain pada tanggal 1 November, meskipun beberapa orang memilih untuk berpartisipasi dalam perayaan Halloween kultural, dengan mengutip gagasan bahwa seseorang dapat secara bersamaan merayakan "kekhidmatan Samhain di samping kegembiraan Halloween." Kalangan neopagan lainnya menentang perayaan Halloween karena meyakini bahwa perayaan tersebut "meremehkan Samhain", dan "menghindari Halloween karena gangguan dari para trick or treater.”

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Halloween yang saya edit dengan Singkat dan Jelas.


Mungkin cukup sekian Postingan Artikel tentang Halloween, Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita seputar Hallowen. :'D
Saya sebagai orang islam buat artikel tentang Hallowen bukan berarti saya merayakan Hari Hallowen, tapi cuman buat Mengingatkan doang kok Gan! :'D
#Berbagi_itu_indah

Kurang dan Lebihnya Mohon dimaafkan
Sekian dan Terimakasih
Wassalam! ( ^o^)/
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
1 Komentar untuk "Happy Hallowen's Day! Tahun 2016!"

Casinos with Real Money No Deposit Bonus Codes 2021
Free spins bonuses without deposit are what 라이브 스코어 사이트 we call 'free play' 카심바 offers, which usually only get you out of 배팅사이트 your account 크롬 번역기 when you register with an online 카카오스포츠 casino. As you can

 
Copyright © 2016 Suzunime - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top